Minggu, 18 Maret 2012

My Birthday

Hari ini usiaku beranjak setahun, tak terasa sudah lama sekali perjalanan hidupku selama ini tapi sepertinya belum banyak yang kulakukan untuk kehidupan yang singkat ini. Keinginanku adalah dapat berguna untuk orang lain, dapat membahagiakan orang lain dan diriku, serta membanggakan keluargaku.

Satu hal yang sering menjadi pertanyaan dalam benakku, kenapa ulang tahun harus di identikan dengan pesta, traktir teman, mengerjai, atau hal-hal lain yang rasanya terlalu kekanakan untuk usia sekarang ini. Banyak hal lain yang lebih berguna bukan??? Ingin sekali aku mengubah cara pandang itu tapi pasti sangat sulit diterima oleh teman-temanku yang lain bahkan mungkin saja aku akan disangka orang yang berbeda..

Membahagiakan orang lain rasanya lebih tepat sebagai ucapan rasa syukur kala bertambah usia, memang benar juga dengan melakukan hal-hal yang diatas juga dapat membahagiakan orang lain tapi alangkah lebih melegakan ketika kita bisa membahagiakan orang yang benar-benar membutuhkannya.

Melihat senyum mereka, tawa canda mereka sepertinya mereka melupakan sejenak rasa lelah yang dirasakan, hal itu membuat hati terasa sejuk, betapa menyenangkannya dapat berbagi dengan mereka.

**Sebenarnya ada rasa kesal dan kecewa di hati ini karena beberapa teman tidak mengucapkan selamat untukku, padahal kupikir dia adalah orang yang benar-benar ikhlas menjadi temanku dan bisa saja menjadi sahabatku. Hal ini memang terasa sangat kekanakan tapi kupikir inilah cara mengetahui perhatian dari teman kita tapi tak apalah mungkin saja mereka lupa atau pulsanya habis untuk menelepon ataupun sekedar sms.

Untuk semua orang yang menyayangiku dan mengucapkan doa padaku, terima kasih banyak... Semoga doa yang kalian ucapkan dengan tulus itu dapat membuat hidupku lebih baik lagi..

Minggu, 01 Januari 2012

Hello 2012

Tahun telah berganti, waktu harus terus melaju.
Waktu juga telah mengukir kenangan dan tawa kehidupan hingga menjadikan lembaran baru dalam hidup adalah salah satu kunci kebahagiaan tanpa harus melupakan kenangan.

Hari-hariku yang penuh warna, ini semua adalah takdir-Mu untuk memberikan yang terbaik bagiku.

Aku harus selalu bersyukur dan berpikir positif.
Selalu belajar menghadapi berbagai permasalahan hidup dan bukan hanya menunggu karena akan hadir suatu saat yang tepat kebahagiaan yang hakiki untuk kita.

Untuk kehidupan yang baru di tahun yang baru, semoga menjadi individu yang lebih baik dalam segala hal dan semakin dewasa.

Minggu, 18 Desember 2011

Classmates @SarMag

Oh ya,, aku mau cerita-cerita sedikit tentang kelasku yang baru nih..
Awal-awal perkuliahan, kami yang ga saling kenal masih malu-malu gitu sampai akhirnya kita diacak untuk membentuk kelompok-kelompok tugas jadilah seiring berjalannya waktu mulai ada keakraban diantara kami.

Akan aku perkenalkan,, sesuai absen ya..
oooopss , absen pertama khan aku jadi ga usah dikenalin..

Ajeng, waktu pertama ngeliat dia,, kayanya dia jutek gitu, kalo aku lagi sebut-sebut nama temanku yang "ajeng" juga pasti dia nengok dengan muka yang rada judes,, *hehe,, peace jeng*.  Tapi ternyata waktu udah kenal, dia tuh anaknya jailll banget. Kita pernah sekelompok tugas Psikologi Sosial.

Arif, dia tuh temen sekelasku dari semester 1 yang selalu jadi ketua kelas. Orangnya terkadang aneh n ga jelas gitu tapi kadang-kadang bener juga sih,, *hehe,, damai pa de..*

Audita, yang lebih dikenal dengan Dita. Aku baru kenal dia saat audisi SarMag, anaknya diem banget tapi udah mulai aku racunin  biar ga terlalu pendiem,, alhasil sekarang dia lumayan sering ngomong n cerita-cerita gitu deh. Dia juga suka ngelawak kadang-kadang *hahaha*. Tapi terkadang omongan n senyuman Dita tuh mengandung arti jadi suka malu atau bikin penasaran gitu. Oh ya,, Dita  juga suka sama Westlife n pemain bola luar negeri. Kita juga pernah kerjasama dalam kelompok Kepribadian yang ngebahas Erikson bareng Om Yudi juga,, (haha.. jadi inget hal-hal lucu waktu presentasi).

Charen, cewe yang satu ini temanku juga dari semester 1, termasuk "teman-teman X" yang udah pernah aku ceritain. Oh iya,, sekarang dia udah buka-bukaan soal pacarnya lho walaupun udah ga kuliah ditempat yang sama lagi (almost long distance) tapi tetap sering ketemuan kok mereka.

Citra, baru kenalan di fb karena kita sekelas terus berlanjut setelah sama-sama masuk SarMag n duduk disebelah aku. Dia anaknya juga jail, lucu, n sering banget chat di fb ataupun ym bahkan pas masih ada dosen juga *haha..* tapi dia tetep dmerhatiin dosen kok.

Dessy, yang lebih sering aku panggil Daisy karena dia lucu,  suka bercanda n mudah akrab sama orang bahkan dari pertama kali kenalan di kelas. Sebenernya sih agak ngeselin juga waktu awal-awal, habis masa mau kenalan kaya ngajak ribut, eh pada hari yang sama pula aku dapat kelompok tugas Kepribadian bareng dia jadinya mulai akrab n kelamaan mulai terbiasa sama tingkah lakunya yang terkadang ajaib (contohnya dia yang lagi galau tapi masih bisa ketawa terus sedih lagi).

Dhio, salah satu dari tiga cowo dikelas yang awal-awalnya diem tapi kelamaan gilanya melebihi yang gila terdahulu,, dia suka bikin kita sekelas ketawa karena kelakuannya yang aneh-aneh. Dia juga bisa sibuk sendiri kalo udah di depan laptopnya sambil main. Kita pernah juga sekelompok nih waktu mata kuliah Psikologi & Internet, ga salah deh dia emang jago soal komputer n dia juga orang yang udah meng-install laptop-laptop anak sekelas yang baru dikasih sama kampus.

Indah Astrid, dipanggilnya Atid. Cewe ini mulai aku kenal saat wawancara, karena dia ternyata temen sekelasnya sodaraku Mita waktu tingkat 1. Dia hampir aja mengundurkan diri dari SarMag, tapi akhirnya kami bisa sekelas sampe sekarang. Atid orangnya lucu n suka banget sama pisang.

Kharisma, yang dipanggil Ais. Dia juga baru aku kenal waktu audisi dan kita sering banget pulang bareng sama Charen n Dita juga. Terkadang dia anaknya juga suka gila-gilaan sama aku di angkot, kita heboh ngobrol berdua aja sampe ga mikirin orang lain. Dia juga suka banget ikut-ikutan nyanyi kalo ada pengamen (kayanya udah naluri deh).

Maya, kenalnya juga dari audisi. Dia juga suka gila-gilaan, hobi banget fban, n dengerin lagu-lagu yang dinyanyiin ala Alvin n Chipmunks yang ngebuat kelas jadi rame. Kita juga pernah sekelompok tugas statistika bareng Daisy juga.

Noor Aisyah, lebih dikenal dengan Inoy. Mba yang satu ini asalnya dari Jogja, dengan logat yang masih kental banget n ekspresi wajah yang "biasa" dalam keadaan dan suasana apapun. Bahkan dia disebut-sebut "Bangkit dari koma" karena terkadang suka bingung sendiri.

Nurjannah, dia juga teman sekelasnya Mita kaya Atid jadinya kenal dari wawancara terus semakin deket n kita juga pernah barengan nginep di kost Mita. Dia cewe keturunan Yaman, jadi mukanya arab-arab gitu, orangnya agak cuek dan disayang banget sama Abinya.

Sharfina, alias Avi adalah cewe yang paling cuek dikelas n agak tomboy (menurut aku). Dia juga agak pendiem tapi bisa ketawa-ketawa bareng anak-anak yang gila juga. Dia tuh dari awal berduannya sama Daisy karena berasal dari kampus yang sama waktu tingkat 1.

Wigi, dia ini cewe yang keliatannya agak judes tapi suka gila-gilaan juga apalagi kalo udah barengan sama temen-temen kostnya kaya Citra, Maya n Atid. Dia juga suka Westlife lho.

Yudi, cowo terakhir dikelas (khan dikelasku laki-laki cuma ada 3). Dia tuh orangnya suka banget sibuk sendiri sama laptop atau haedset-nya jadi jarang deh ngobrol-ngobrol ataupun bercanda sama Om yang satu ini. Entah awalnya darimana, tapi kita sekelas lebih akrab manggil dia dengan sebutan Om, karena dia lebih tua dibanding kita yang umurnya sama kaya pa de Arif.

Intan, dia ini personel susulan tapi kita tetap bisa akrab juga kok sama mba jawa yang satu ini. Asalnya dari Klaten, yang logatnya Jawa banget bahkan masih suka ngomong bahasa Jawa. Kelebihan cewe yang satu ini adalah bisa nge-ramal. Dia rumahnya searah sama aku jadi terkadang kita suka berangkat atau pulang bareng.

Sekian perkenalan teman-teman sekelasku yang baru..

Catatan :
Saat kita lagi stress karena dosen yang jarang datang, ada aja yang dilakuin dikelas, mulai dari nyanyi-nyanyi kaya karaokean, nonton film bareng di layar tancap kelas, bahkan gila-gilaan ga jelas tapi itu justru nambah keakraban diantara kita.


Setelah UAS, kita sekelas kompak ke Mall rame-rame yang rencananya mau karaokean tapi ga jadi dan akhirnya kita makan-makan. Setelah makan, kita ga langsung pulang karena diluar hujan deras jadi kita ngobrol-ngobrol aja ga jelas, ada juga yang minta diramal Intan, kemudian aku sholat maghrib, eh setelah balik ke meja makan ternyata kita diajak untuk main Truth Or Dare. Banyak hal yang terkuak di permainan itu, dari masalah keluarga, perasaan pribadi, dan berbagai rahasia yang intinya agar kita tambah akrab lagi. Ga lupa, Maya yang disuruh foto sama OB karena dia adalah orang yang bertahan samapi akhir permainan.


*Itulah sedikit cerita-cerita yang paling aku ingat selama 3 bulan sekelas dengan teman-teman SarMag, dimana mereka adalah teman-teman yang baik karena mau menerima aku apa adanya dan untuk kedepannya semoga kita semakin akrab dan selalu berhubungan baik*

Sabtu, 17 Desember 2011

Back To December

Ga terasa udah lama banget aku ga nulis disini..
Hampir 3 bulan ini aku lumayan sibuk sama kuliahku yang baru, karena aktivitas perkuliahan yang lebih dipadatkan. Karena aku diharuskan berada di Kampus dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore dan letaknya di Simatupang, jadi aku harus berangkat dari rumah jam setengah 7 dan pulang sampai kerumah jam 5 sore bahkan terkadang bisa lebih sore lagi karena nunggu angkot yang susah.
Tugas kuliah juga lumayan banyak, tapi sebenarnya tugas yang menumpuk ini adalah murni kesalahanku karena Kampus udah memberikan waktu senggang untuk mengerjakan tugas di kampus tapi aku yang justru malas untuk mengerjakan dan menundanya, akhirnya harus mengerjakan dirumah sampai malam.

Selama hampir 3 bulan kemarin, memang waktuku banyak dihabiskan di Kampus baru dengan teman-teman yang baru pula tapi bukan berarti aku melupakan teman-teman lamaku karena aku tetap sering mengirim sms pada mereka dan sesekali janjian untuk bertemu walau terkadang sulit karena jadwal kami yang berbeda. Tak jarang ada beberapa teman yang justru berubah menjadi canggungpadaku bahkan mereka bilang takut menggangguku padahal aku justru sedih bila mereka beranggapan demikian karena menurutku tidak ada perbedaan diantara kami hanya Kampus kami saja yang berbeda.

*Banyak juga cerita lain diluar dunia perkuliahanku,, check it out..

Ada cerita tentang teman yang udah lama akhirnya ketemu lagi, haha yaitu si Oliv, kita awalnya janjian lewat facebook buat ketemuan tapi waktunya cuma sebentar karena dia harus kuliah sore, terus kita yang udah tukeran nomer hp jadi sering sms-an dan janjian lagi buat ketemu setelahnya.
Akhirnya aku tuh ketemu juga lho sama teman-teman SMA aku di acara pernikahan iyos, walaupun ga semua yang dateng tapi cukup menyenangkan kok. Aku janjian sama Oliv untuk kesana bareng naik motorku (info: rumah iyos ga terlalu jauh dari rumahku) terus disana ketemu Fina 'n cowonya dan kita juga janjian untuk nungguin Mayang disana tapi ternyata dia baru dateng sore padahal kita udah kumpul dari jam 11 (tamu undangan dari sepi terus rame pas makan siang terus sepi lagi sampai akhirnya rame lagi di sore hari karena berangsur datang teman-teman SMA) tapi aku justru pulang setelah bertemu Mayang sebentar karena dia juga sama cowonya lagipula mamanya Oliv udah sms nyuruh dia pulang jadi aku ikut-ikutan deh, ternyata ga lama kemudian Fina juga pulang.
Selamat Berbahagia buat Iyos 'n senang banget bisa dipertemukan juga sama teman-teman SMA..

Kamis, 29 September 2011

Road To SarMag

Mau cerita tentang pengalamanku audisi SarMag nih..

Sebelumnya aku ga tahu apa-apa tentang itu, sampai teman-temanku sibuk membicarakan hal itu. Apalagi saat liburan panjang ini, di facebook juga banyak yang ngomongin dan nanya-nanya aku, "kamu udah ditelepon belum?" atau "udah ada kabar dari Kampus?". Sumpah.. aku aja sebenarnya ga yakin akan ditelepon sama pihak Kampus tapi teman-teman yang justru yakin kalau aku akan mendapatkan undangan SarMag, ya itulah namanya, Program Sarjana Magister yang ditawarkan dari Kampusku. Karena itu, aku jadi ikut menunggu-nunggu apakah mungkin aku akan ditelepon, kunantikan beberapa hari, tak pernah ada kabarnya. Aku mulai pasrah, apalagi perkuliahan juga akan segera dimulai..

Hari Jumat malam jam 8:16 PM, aku mendapatkan sms untuk datang ke Kampus hari Senin nanti untuk penjelasan SarMag. Ga lama kemudian, banyak sms masuk yang nanyain "kamu udah di sms?"atau "kamu dapat sms ga dari Kampus?" ada juga "aku diundang juga ga ya?". Waktu aku buka fb juga banyak yang udah ngomongin. Ada juga yang nanya kriteria SarMag apa? tapi saat itu aku belum tahu dan yang lainpun banyak yang bingung apalagi yang udah ganti nomer hp. Perdebatan terus berlanjut, melalui sms bahkan di fb tentang siapa aja yang sebenarnya dapat undangan, apa aja kriterianya, dan gimana nasib yang ganti nomer. Hari Minggu, kalau ga salah dan aku lupa jam berapa, aku mendapatan sms lagi, kali ini untuk memberitahukan temanku (Icha) yang tidak dapat dihubungi karena nomernya telah diganti padahal mendapat undangan. Sebenarnya, dari hari sebelumnya, aku telah memberitahukan dia nomer yang dapat dihubungi untuk menanyakan informasi, dan setelah mendapatkan sms baru di minggu pagi, aku segera mem-forward sms padanya.

Hari Senin tiba..
Dari pagi, aku sudah sms-an dengan teman-temanku yang mendapatkan undangan padahal acaranya diadakan jam 1 siang. Jam setengah 1 aku sudah tiba di Kampus, sementara dua temanku (Charen dan Icha) belum juga tiba.
Siang itu juga sangat beruntung karena yang tadinya aku begitu malas pergi karena sangat panas dan harus naik angkot, tiba-tiba abangku sudah pulang dan dia bersedia untuk langsung mengantarku ke Kampus, hehe... Hampir jam 1, aku sudah bertemu dengan teman-temanku. Setibanya di lantai 6, kami diharuskan mengisi daftar hadir sebelum memasuki aula dan menunggu dimulainya acara. Rasa bosan dan mengantuk sudah tak bisa dikendalikan, sementara acara belum juga dimulai, akhirnya jam 2 para pembicara hadir dan acaranya dimulai.
Mereka menjelaskan berbagai hal, mulai dari pengertian SarMag, fasilitas, pengalaman senior sampai biaya yang harus kami keluarkan untuk melanjutkan program ini. Aku ga akan menjelaskan secara rincinya, tapi inti pentingnya saja yang harus kita ketahui:
1. SarMag adalah program Sarjana Magister, dimana kita akan kuliah selama 3 tahun untuk mengikuti program S1 dan langsung dilanjutkan kuliah lagi selama 1 tahun untuk mengikuti program S2. Dengan kata lain, percepatan kelas, kami diharuskan mengikuti program Trisemester bukan Semester lagi.
2. Diperuntukkan bagi mahasiswa yang mendapatkan IPK diatas 3,5 dan TOEFL min. 500 serta lulus tes Wawancara. 
3. Kampus berada di TB Simatupang.
4. Berkesempatan mendapatkan gelar dari Universitas luar negeri jika nilai memenuhi standar yang ditentukan.
5. Biaya yang harus ditambahkan untuk program ini sebesar 10 juta dan mendapatkan notebook.

Itulah isi singkat penjelasan beasiswa SarMag dan kami diharuskan mengikuti tes Toefl pada hari Rabu dan Wawancara di hari Kamis.

Hari Rabu tiba..
Jam 9 aku harus sudah tiba di Kampus untuk mengikuti tes Toefl, beruntung lagi aku, di hari itu yang seharusnya aku naik angkot, ada tetanggaku yang pulang kerumahnya hari selasa dan akan kembali kerja hari Rabu dan bersedia mengantarku hingga ke Kampus. Akhirnya jam setengah 9 pagi, aku sudah tiba. Janjian dengan teman-temanku seperti biasanya dan aku menunggu di taman Kampus, tak lama kemudian mereka datang. Kami langsung menuju ke gedung temapat tes akan diadakan, berkenalan dengan teman baru sejenak sambil menunggu jam 9 untuk naik ke lantai 3. Sesampainya di depan ruangan untuk tes, kami diharuskan lagi menandatangani daftar hadir dan baru boleh masuk. Tak lama kemudian, tes dimulai, ya tes yang mencakup Listening, Structure, Reading..
Sulit memang tes itu, tapi aku sudah berusaha dan menunggu hasilnya nanti.
Untungnya, sepulangnya dari Kampus, aku dan teman-temanku X pergi ke Kota Tua dengan kereta api, setidaknya hal itu membuatku senang dan melupakan soal-soal merumitkan tadi. Rasa lelah, pusing dan pegal memang terasa karena tak biasa berdiri terlalu lama apalagi di kereta yang cukup asing untukku, tapi kebahagiaan bisa berkumpul dengan teman-teman mengalahkannya walaupun ada 2 temanku yang tak ikut.

Hari Kamis tiba..
Wawancaranya apa ya?? ga kebayang sama sekali, tapi datang ajalah, kali ini benar-benar harus naik angkot. Pengalaman pertama naik angkot pagi-pagi, aku berangkat jam 8 karena kupikir akan macet sementara acara dimulai jam 9. Ternyata perjalanan amat lancar, ga ada macet dimana-mana. Akhirnya aku tiba jam 9 kurang 15 menit. Ga lama nunggu di masjid Kampus, Icha sudah datang, kemudian Charen juga datang dengan teman barunya (Dita) yang selalu bareng akhir-akhir ini karena rumah mereka berdekatan.
Menuju gedung untuk wawancara, ternyata udah banyak juga yang datang tapi belum boleh masuk, seperti biasanya lagi kita harus tandatangan di daftar hadir. Ga lama kemudian, baru deh kita diperbolehkan masuk ke sebuah ruangan untuk menunggu dipanggil namanya dan masuk sendiri-sendiri ke bilik untuk di wawancara.
Wawancaranya itu seputar diri kita sendiri kok jadi ga usah deg-degan, contohnya latar belakang keluarga kita, motivasi ikut program ini, juga ditanyain hambatan apa kira-kira dalam program ini, itu untuk mengetahui seberapa komitmennya kita mengikuti SarMag.
Setelah selesai wawancara, diberitahukan kalau pengumumannya hari Jumat atau Sabtu melalui telepon.

Hari Jumat tiba..
Ga ada kabar sedikitpun, tapi teman-teman mulai banyak yang bertanya-tanya, mulai deg-degan, harap-harap cemas dan sebagainya. Hari itu, tak membuahkan hasil, ga ada pengumuman sama sekali...

Hari Sabtu tiba..
Jam 10, aku mulai mendapatkan sms, bukan dari panitia SarMag, tapi dari Charen yang menanyakan sudah mendapatkan telepon atau belum. Ga lama setelah kita sms-an, dia bilang kalau dia sudah ditelepon dan diminta untuk mengikui toefl class.
Sampai siang hari, aku belum juga mendapatkan telepon, ya sudah pasrahlah aku kalau emang aku ga diterima. Tapi kemudian, Charen sms lagi kalau Ais tadi ditelepon dan diminta untuk menyampaikan padaku info yang diberitahukan kepadanya yaitu kami diminta untuk mengikuti perkuliahan seperti biasa selama seminggu sambil menunggu pengumuman yang ditunda minggu depan. Semakin ga mengerti deh aku, akhirnya aku meminta nomernya Ais untuk konfirmasi. Dan ternyata benar info tadi, tapi itu belum jelas apakah aku akan diterima atau tidak.

Seminggu, aku menjalani kuliah seperti biasa. Mulai berkenalan dengan teman-teman baru dan akrab dengan mereka. Walau ga semua teman yang ada dikelas, karena sebagian ada yang harus mengikuti toefl class jadi ga masuk ke kelas biasa tapi ada juga yang ga mau ikut toefl dan kuliah seperti biasa, secara ga langsung berarti mundur dari SarMag karena seharusnya mereka setelah seminggu mengikuti kursus, mereka mengikuti tes toefl lagi di hari Sabtu.
Katanya khan pengumumannya Sabtu, tapi ternyata kata yang ikutan tes toefl diundur sampai hari Senin..

Hari Senin lagi..
Perkuliahan libur, tapi aku ke kampus untuk mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan besok. Aku tuh benar-benar lupa kalau pengumuman SarMag hari ini, bahkan aku ga memikirkannya.. hahaha.. Tapi siang harinya, aku dapat sms bertubi-tubi yang nanyain "udah ditelepon Kampus belum?", aku sempat kaget tuh bacanya tapi dengan cepat aku jawa "belum", terus aku jadi mikirin deh.. Waktu ol di fb, ada lagi yang nanya hal sama seperti sms, terus aku tanya aja ke dia "emang siapa yang udah ditelepon?", eh ternyata belum ada satupun yang dihubungi Kampus hari ini.
Udah deh, malas banget nunggu-nunggu pengumuman yang ditunda-tunda terus.. Jadi nikmatin aja deh kuliah seperti biasa besok.

Hari Selasa..
Bangun pagi seperti biasanya, mandi, siap-siap ke kampus. Ada kuliah umum hari ini, jam 9.30 jadi aku berangkat dari rumah jam 8.30. Jam 8.15, aku masih asik menonton tv sambil melihat-lihat jam, tiba-tiba telepon rumahku berdering, sebenarnya malas sekali mengangkatnya tapi akhirnya aku angkat juga meski agak lama.
Ternyata itu telepon dari Kampus yang menyatakan aku telah diterima beasiswa SarMag dan besoknya briefing di Kampus Simatupang.
Sebenarnya aku udah ga perlu lagi kuliah seperti biasa tapi aku tetap datang ke Kampus untuk melakukan kuliah seperti biasanya dan bertemu teman-teman sekelasku.

Hari Rabu..
Aku janjian dengan teman-teman karena belum mengetahui Kampusnya, akhirnya kami tiba sebelum jam 2 siang. Disana kami diberikan pengarahan tentang berbagai hal yang menyangkut program Beasiswa SarMag ini dan kami juga diharuskan menandatangani surat pertanyaan yang menyatakan kami berkomitmen mengikuti program ini. Setelah tanda tangan, itu berarti kami telah resmi menjadi mahasiswa SarMag..

*Perkuliahan hari Senin-Jumat jam 8.00-13.00, kemudian sampai jam 16.00 kuliah mandiri, satu hari satu mata kuliah, tidak ada UTS namun di akhir pertemuan UAS, tidak ada PI namun Skripsi dan Thesis menggunakan b.Inggris, setiap tahun diadakan tes toefl.

*Mahasiswa lain SarMag Psikologi 2010 : Charen, Citra, Arief, Kharisma, Audita, Maya, Astrid, Nurjannah, Dhio, Wigi, Desi, Ajeng, Inoy, Avi, Yudi.

*Terima kasih untuk semua yang telah mendoakan dan mendukung aku..

Kamis, 08 September 2011

Miss You..

Ingatkah kamu, betapa dekat dan akrabnya kita dulu? Entah bermula dari mana kita bisa seakrab itu, tapi yang jelas kenangan-kenangan selama kita bersama tak mudah untuk kulupakan. Kita juga sering membuat teman lainnya kesal karena terlalu sering berdua. Kamu adalah orang yang paling sering menemaniku kemana aja disekolah, dari mulai ke toilet, ke kantin, ke ruang guru sampai ke mushola dan seringkali mengingatku untuk sholat walaupun kamu tidak mengerjakannya tapi kamu rela menungguku diluar mushola hingga selesai sholat, kamu juga sering menunggu aku ketika ada mentor dengan kakak rohis. Walaupun aku tahu tujuan kamu yang lain yaitu untuk melihat kakak rohis yang kamu sukai tapi aku tetap menghargai kamu yang mau menemaniku bahkan kakak rohis di kelaspun sampai mengingatmu juga.
Kita juga sering nongkrong di pos satpam bahkan kita cukup terkenal, hehe.. gimana ga terkenal, setiap pagi sebelum masuk kelas, kita janjian disana, terus kalau pulang dan masih harus nunggu teman lain yang ke kantin, kita juga menunggunya disana atau menunggu ojek yang selalu diperebutkan anak-anak lain, yah.. kita lebih memilih bersabar menunggu di pos satpam.
Kamu juga sering banget mengajak aku ke balkon kelas pagi-pagi sebelum masuk, pas istirahat, bahkan pas pulang karena kelas kita diatas dan strategis untuk melihat kelas kakak rohis yang kamu sukai jadi kamu bisa tau dia kemana aja, bahkan kamu akan memberikan aku berbagai alasan untuk kebawah untuk melihatnya meskipun dari kejauhan. Selain itu, kamu juga sering menggoda aku dengan Neutron, hahaha.. Bahkan kamu ngasih singkatan AlAdin (pastinya kamu udah lupa).
Kamu juga sering main kerumah aku bahkan sampai tidur-tiduran dan ga jarang jadi ketiduran beneran, hehe.. Hampir setiap malam, kamu telpon atau sms aku. Kita berangkat les bareng, begitu juga saat pulang. Ingat ga, kamu juga pernah bela-belain dateng kerumahku abis les karena ada acara perpisahan abangku, itu semua kamu lakuin karena kakak rohis yang kamu suka sekelas sama abangku dan dia bilang akan datang saat kamu telepon dia di hari sebelumnya, tapi ternyata dia ga bisa dateng padahal kamu udah nunggu dia sampai malam.

Kamu pernah menuliskan kesan-kesan selama berteman denganku. Kamu bilang, aku pengertian, setia, baik, bisa dipercaya, selalu tegar menghadapi masalah, berpegang teguh pada komitmen. Kamu juga bilang keburukanku yaitu kadang nge-BT in, terlalu berburuk sangka, bawel, dan kurang penyabar.
Aku juga pernah meminta lagi untuk menuliskan kekuranganku dan kamu menuliskan kalau aku bandel, nakal, bawel, dan centil (hehe, aku selalu tersenyum membacanya karena kamu pernah bilang kalau aku ini kekanak-kanakan, yah.. sifat tadi yang kamu tuliskan benar-benar menggambarkan kalau aku masih kekanakkan).

Pasti kamu bertanya-tanya deh, kenapa aku tiba-tiba menulis ini untukmu. Jawabannya singkat, yaitu karena kangen...
Entah kapan tepatnya, kita perlahan semakin menjauh... dan semakin menjauh.. bahkan tak pernah ada sms apalagi telepon. Sampai saat kelulusanpun, hanya foto yang menggambarkan kebersamaan kita dan saat itu tak banyak kata terucap diantara kita. Dan setelah acara itu, pertemuan di sekolah, di tempat les selesai semakin jauhlah kita, tak pernah bertemu lagi..
Aku sempat berpikir, mungkin kamu memang telah melupakan aku. Sampai kamu request akun facebook yang baru saja kubuat. Hatiku senang melihatnya dan segera meng-confirm akunmu, dengan harapan kita bisa berkomunikasi lagi, tapi ternyata tidak.. Kamu hanya seperti teman lainnya yang seolah membuatku bahagia sementara seolah kalian merindukanku juga. Tak ada kelanjutan dari akun fb itu, untukmu ataupun untuk yang lain karena lagi-lagi aku yang harus memulai.
Semalam, aku mencoba menanyakan kabarmu pada seorang teman dan telah kuketahui bahwa kini kamu telah sukses dan bekerja di sebuah rumah sakit. Aku senang mendengarnya, setidaknya aku tahu kehidupanmu sudah bahagia meskipun tanpa aku lagi..

"Aku ga yakin, kamu akan membaca blog ini tapi aku harap kalau kamu membacanya dan masih menganggapku sahabat, oh.. mungkin bukan hanya temanmu, kamu bisa menghubungiku. Tanyakan saja nomer hapeku pada sahabat atau teman yang masih sering berhubungan denganku"

Senin, 05 September 2011

Antara..

Siapa yang selalu ada saat kita terjatuh??
Siapa yang menolong kita untuk bangun setelah terjatuh??
Siapa yang selalu ada setiap saat untuk kita??

Merekalah yang selalu tulus menyayangi kita, meski sering menggoda, itu justru menunjukkan betapa mereka peduli kepada kita dan betapa akrabnya kami. Keberadaan mereka inilah menunjukkan bahwa kita bukanlah orang yang mengesalkan bahkan kita justru orang yang menyenangkan karena dibandingkan dengan orang lain yang berada ditempat bersamaan dengan kita, justru kitalah yang paling banyak didekati orang-orang untuk bercengkrama.
Dan membuat Semakin jelas jurang pemisah Antara...

Sementara yang lain mengatakan sayang tapi tak pernah peduli pada kita, kemana mereka saat kita terpuruk? kemana mereka saat kita membutuhkan bahunya untuk bersandar? kemana mereka saat raga ini mulai merasa sepi?
Setelah semuanya berangsur membaik, mereka muncul kembali seolah peduli dan sayang pada kita tapi sungguh itu semua semakin terasa palsu apalagi kini, mereka seolah masih mengingat kita dengan satu kali menghubungi dan setelah itu hilang lagi, entah kemana.
Lebih terasa sakit memang, tapi semakin kita sedih justru membuat mereka bisa tertawa lega. Maka janganlah menunjukkan betapa pedih hati kita akan perbuatan mereka.
Selalu mencoba untuk mengikhlaskan semuanya tapi kenapa mereka kembali lagi, kemudian pergi lagi, sama seperti yang dulu dan mengingatkan tentang masa lalu.